Ghiroh-mi diambil dari bahasa arab(semangat MI) merupakan blog yang diikutsertakan dalam lomba blogging yang diadakan HMJ Manajemen Informatika POLSRI dengan nama 'POLSRI BLOG GENERATION' dan dengan tema 'Berkarya Dengan Semangat Pahlawan'semoga blog ini bisa menjadi juara aminnn... Arigatougozaimasu to all panitia ^_^

To Panitia :

1. Tampilan terbaik di browser Google crome.

2. Kalo bisa bukanya pake laptop(jangan notebook).

3. aplikasi tambahan photoshop + Corel Draw.

4. Template dari Djogs.

5. Widget nemu di mbah google.

Thanks to all panitia.

Popular Post

Popular Posts

My Playlist

Lihat postingan

Followers

Posted by : W-Project Senin, 28 Oktober 2013

Nilai kepahlawanan dan perjuangan adalah : Nilai adalah pilihan-pilihan ideal yang telah diterima dan diakui serta mengandung komitmen masyarakat. Dalam dimensi sosial, nilai adalah norma-norma, standar prilaku atau prinsip-prinsip yang mengarahkan atau membimbing perilaku
sesorang. Para pahlawan dan pejuang bangsa telah berhasil mengantarkan Indonesia ke pintu gerbang kemerdekaan, sudah barang tentu dibimbing oleh nilai-nilai tertentu, yaitu nasionalisme, patriotisme dan kewarganegaraan. Nilai nasionalisme, dapat digambarkan sebagai suatu semangat atau rasa memiliki sebuah bangsa. Penjabaran dari nilai ini adalah adanya kesediaan untuki berkorban demi tegaknya bangsa. Nilai Patriotisme, dapat diartikan sebagai suatu semangat atau rasa rela hati menyerahkan harta benda bahkan mempertaruhkan nyawa untuk mempertahankan kemerdekaan. Nilai Kewarganegaraan, yakni memandang bahwa setiap orang memiliki hak dan kewajiban tertentu sebagai seorang warga negara. Menjadi warga negara, berarti mempunyai hak sosial dan ikut serta dalam proses kehidupan sosial. Ditengarai, generasi muda saat ini mengalami proses degradasi nilai-nilai kepahlawanan dan kejuangan. Mereka lebih mengidolakan tokoh-tokoh imajiner yang sering tampil dalam pertunjukan, film dan sejenisnya. Sementara itu, mereka kurang mengenal tokoh-tokoh pahlawan dan pejuang daerah maupun nasional. Kalaupun mereka mengenal, barangkali hanya sebatas nama, atau tokoh tersebut. Kurangnya pengetahuan dan pemahamn generasi muda akan nilai-nilai kepahlawanan dan kejuangan yang terjadi dewasa ini, disebabkan beberapa hal, diantaranya adalah: a. Proses pendidikan di sekolah, dimana generasi muda baik siswa SD, SLTP, SLTA maupun mahasiswa kurang mendapat pelajaran tentang nilai-nilai kepahlawanan. b. Faktor materi bidang pendidikan, dimana generasi muda menerima pendidikan sejarah perjuangan bangsa hanya secara tersirat c. Faktor makna pengenangan jasa pahlawan, dimana generasi muda dalam mengikuti kegiatan-kegiatan ritual dari upacara-upacara terlihat tanpa makna.Hal ini terjadi karena mereka hanya sekedar mengheningkan cipta untuk mengenang jas-jasa para pahlawan, bukannya merefleksikan berbagai nilai kepahlawanan dan kejuangan yang dapat diteruskan. d. Faktor aktifitas sehari-hari, dimana pada acara-acara yang berkenaan dengan pengenangan perjuangan para pahlawan, seperti upacara-upacara, sarasehan jarang didiskusikan secara konkrit tentang nilai-nilai kepahlawanan. e. Proses pendidikan di luar sekolah seperti melalui media masa baik cetak maupun elektronik kurang memperhatikan sosialisasi nilai-nilai kepahlawanan dan kejuangan, bahkan terdapat kecenderungan menagungkan nilai-nilai keduniawian yang memacu individualisme generasi muda. Di samping alasan-alasan di atas, terdapat cara-cara penghargaan terhadap jasa para pahlawan dan pejuang yang kurang sesuai dengan harapan. Pembangunan monumen kepahlawanan seperti Tugu pahlawan Bandung Lautan Api, Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, dinilai banyak orang sebagai upaya pembangunan yang kurang bermanfaat karena belum menjadi media pembelajaran masyarakat. Idealnya cara mengenang jasa pahlawan dan pejuang adalah melalui pembangunan yang manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat, atau dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, seperti melalui pembangunan gedung-gedung sekolah, gedung pertemuan masyarakat danlain sejenisnya. Untuk mengatasi berbagai faktor penyebab, diperlukan upaya-upaya penanaman Nilai Kepahlawanan dan Kejuangan (NKK) yang bersifat langsung, baik itu melalui kurikulum sekolah maupun pembelajaran melalui organisasi sosial kemasyarakat, seperti yang kita laksanakan pada hari ini. Nilai-nilai Kepahlawanan dan kejuangan tumbuh dan berkembang dalam setiap daerah, tidak terkecuali di Jawa Barat. Kultur masyarakat Jawa Barat dengan budaya leluhurnya, seperti silih asah, silih asih dan silih asuh, serta hade ku omong goreng ku omong, dengan satu tujuan menjadikan suatu tatanan masyarakat yang cageur, bageur serta pinter tur singer, merupakan nilai-nilai luhur yanhg dianut para pahlawan dsan pejuang Jawa Barat dan sekaligus menjadi suatu modal sosial dalam proses pencapaian akselerasi visi dan misi Jawa Barat umumnya dan Kota Banjar pada khususnya yang dicanangkan saat ini. Akhirnya, tugas kita sebagai generasi muda yang tidak pernah merasakan pahit getirnya perjuangan para pahlawan dan pejuang berkewajiban untuk memahami, menghayati dan mnegamalkan nilai-nilai kepahlawanan dan kejuangan dalam kehidupan sehari-hari.

Source : http://lombasma-20.blogspot.com/

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 . - Ghiroh Mi - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan - Redesign by Namikaze-art